blog-img-10

Posted by : BIPP

PUUN KANAGARAAN CIMANUK SANG GURU TANDANG PERMANA, MULIH dinten Rebo 11 September 2024

Tahun 2012 akhir, awal pertemuan dengan beliau di rumah Bah Away, Cisurupan, Garut, saat itu berbarengan dengan agenda lanjutan "pangriksaan" (pemantauan) Gunung Mandalagiri. Bah Away sengaja mempertemukan saya dengan beliau, karena beliau memiliki besik kuat terkait kegiatan alam atau lingkungan, salah satunya beliau merupakan salah seorang volunteer atau relawan di Gunung Talagabodas. Suatu ketika, jauh sebelum bergabung dalam laku patanjala, beliau menginisiasi penolakan kegiatan offroad yang melintasi kawasan Cagar Alam Talagabodas. Bah Away yang merupakan sahabat dekatnya berharap beliau tertarik dan dapat bergabung dalam laku patanjala ini.
Bergabunglah beliau pada kegiatan perdana laku patanjala di Gunung Mandalagiri, hulu utama Sungai Cimanuk. Selama kegiatan, tampak rasa penasaran yang begitu tinggi terkait metode patanjala ini. Pada tahun yang sama, beliau pun memutuskan untuk menerapkan laku patanjala di wilayah tempat kelahirannya, yaitu Gunung Talagabodas Pangauban Cisangkan (sun das Cimanuk). Keterlibatan beliau menambah daftar beberapa Sub Das Cimanuk lainnya yang sudah lebih dulu menerapkan metode patanjala. Dan, mulai dari beliaulah beberapa jaringan yang beliau miliki, terutama di barisan pegunungan Cimanuk timur ikut bergabung.
Satu tahun kemudian, saat Cimanuk sudah dibolehkan melakukan kegiatan tahunan silaturahmi Nusa Jawa Kulon (Banten - Brebes), beliau salah satu yang terlibat. Honda win adalah kendaraan motor khas yang selalu beliau gunakan.
Dari kegiatan di atas, apa yang terjadi hari ini, penyakit kangker paru yang beliau rasakan, dan menjadi jalan beliau berpulang tampak gejalanya. Saat perjalanan ke arah barat, beliau merasakan gangguan kesehatan, sehingga hampir seperempat hari perjalanan tertahan, tepatnya di daerah Sukanagara Cianjur. Keputusan tim agar beliau tidak usah melanjutkan perjalanan dan oleh sebagian tim akan diantar pulang, tidak diterima. Keputusan pribadi yang begitu kuat, akhirnya yang berubah hanya skema perjalannya yang disesuaikan. Tepatnya di jalur menuju Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi dan Cianten Bogor kembali mengalami drop, tetapi beliau bersikukuh untuk terus melanjutkan perjalanan. Tetap menjaga ritme perjalanan. Sampailah perjalanan hingga kawasan Cilintang, Taman Nasional Ujung Kulon, Sanghyang Sirah, Banten. Hingga kembali ke timur, menuju Cipamali Brebes Jawa Tengah, kondisi beliau relatif lebih baik.
Beliau menjadi bagian penting dari dinamika "kasaliraan Cimanuk". Benih-benih beliau sebagai sosok pemimpin sudah tampak. Dalam lintasan peristiwa Jatigede (2015) adalah salah satu hal penting dimana beliau menjadi bagian dari penggerak, sehingga baresan Cimanuk dapat dibangun. Puncaknya, Juli 2016, baresan Cimanuk resmi berdiri dengan Mang Ajeb, Incu Putu Cikahuripan, wilayah seke leutik Cimanuk "diadegkeun" sebagai puun kasaliraan Cimanuk.
Tahun 2019, 8 tahun (sewindu) laku patanjala Cimanuk, bertepatan dengan peristiwa kemarau panjang, tiba pada pelaksanaan seren taun gede. Pangauban Cimanuk harus melakukan evaluasi besar yang dihitung mulai tahun 2011, awal laku patanjala Cimanuk. Perlu nilai minimal di tingkat "wajar" (60%), sehingga Pangauban Cimanuk dapat naik pada laku patanjala selanjutnya, yaitu tahapan "kanagaraan". Dan, pangauban Cisangkan telah memberi nilai penting, sehingga Cimanuk dapat memenuhi syarat naik pada tugas selanjutnya dari "tapa di kasaliraan" selama 8 tahun menuju "tapa di kanagaraan". Karena, pangauban Cisangkan memiliki nilai teratas pada tingkatan sub DAS, maka otomatis incu putunya dan semua sepakat Guru Tandang Permana "diadegkeun" sebagai puun kanagaraan. Maka, sejak saat itu, tepat di kaki Gunung Papandaya Cisurupan, rumah orang tuanya Bah Away, Guru Tandang Permana diistrenan/ diresmikan sebagai Puun Kanagaraan Cimanuk. Semua DAS atau pangauban yang berbatasan dengan gunung-gunung pada batas terkuar Pangauban Cimanuk adalah tanggung jawabnya beliau. Sejak saat itu Cimanuk memiliki dua puun.
Tanpa kenal lelah beliau memimpin pergerakan laku patanjala untuk wilayah kanagaraan Cimanuk, baik batas timur dengan Cisanggarung, batas barat dengan Citarum dan batas selatan, mulai dari batas barat Cilaki batas timur Citanduy.
Delapan tahun perjalanan laku patanjala Cimanuk, maka incu putu Cimanuk diberi opsi hak "reus" atau istirahat sejenak selama 1 tahun. Namun, pidato pertama puun kanagaraan Cimanuk adalah menolak opsi "reus" dan terus masuk pada pancen tahun pertama windu kedua "tapa di kanagaran". Maka, hingga pandemi belum tiba, baresan Cimanuk dengan kendali dua puun melakukan pancen laku tapa di kanagaraan.
Tibalah pandemi pada tahun yang sama, 2019 bulan desember, dimulai dari Wuhan, China. Fokus laku patanjala, sebagian terbagi pada peristiwa terus menyebarnya virus covid 19 ini. Hingga akhirnya Maret 2020, virus covid 19 masuk wilayah Provinsi Jawa Barat (Sunda Awal/ "Kolot"). Dan, peristiwa ini pun menjadi tonggak sejarah awal "obahna jaman" atau perubahan jaman dimulai. Maka, ditetapkan sebagai "bera jaman", dan merupakan percepatan incu putu melaksanakan tugas "tapa di kabuanaan". Selanjutnya dibuat perencanaan "nambaan jaman" (mengobati). Hal ini sejalan dengan amanat leluhur yang menyatakan "Sunda kabagean memeres jaman". Akhirnya semua harus direuskan atau diistirahatkan, kecuali tugas "nambaan bera jaman". Dan, tugas ini harus dipimpin langsung oleh Puun Kanagaraan Cimanuk.
Beliau memimpin langsung sebuah tim kecil "nambaan jaman". Hingga tahun pertama "nambaan" dapat dikelola dengan baik, 2020 - 2021. Sistem pegunungan Nusa Jawa, mulai dari Sanghyang Sirah (Ujung Kulon, Banten) hingga Sanghyang Dampal (Blambangan, Jatim) berhasil diaktivasi atau difungsikeun. Jalinan dengan incu putu luar Jawa Barat pun, terutama di Nusa Jawa terjalin kuat.
Dibalik kesibukan beliau di atas, bukan berarti melupakan akan kesehatan fisiknya. Akumulasi penyakit yang diderita sejak awal terus menggerogoti beliau. Sehingga pada tahun 2022, medis memvonis beliau menderita kangker paru. Pengobatan medis dan tradisional terus beliau lakoni. Semua aktivitas berat beliau kurangi, fokus pada pengobatan.
Penyakit yang diderita belum kunjung lebih baik, sehingga beliau menugaskan Pa Agus mewakilinya dalam serah terima tugas "tapa di kabuanaan" kepada Pangauban Citarum atas nama wakil atau panglulugu-nya, Kang Apan Sah.
Kendali kabuanaan, dipegang oleh Citarum. Penyakit kangker paru yang belum ada kemajuan ke arah lebih baik, mengkondisikan Pa Guru Tandang hanya dapat memantau. Dan, sekali-kali hasil rapat kabuanaan disampaikan langsung di rumahnya, Sucinaraja, Garut sekaligus menjenguk. Beliau selalu menyembunyikan rasa sakit yang diderita, sehingga beliau selalu mengajak pembicaraan pada laku darma.
Pada kesempatan lain, yaitu setelah pengukuhan Baresan Incu Putu Pangauban (BIPP), 19 Maret 2024 di Ciwidey Bandung, sebagai lembaga resmi incu putu seluruh pangauban, Kae Ovan Lado, incu putu dari luar Jawa, yaitu Pangauban/ DAS Aesesa (NTT) sempat berkunjung dan berbagi pengalaman dengan beliau.
Masuk tahun 2023 awal, ada secercah harapan, beliau terlihat ada perubahan, tampak lebih baik. Beberapa agenda pertemuan Cimanuk dapat dihadiri, salah satunya adalah panyawangan Cimanuk 2023-2024.yang diselenggarakan di Cibisoro Limbangan Garut. Jiwa nasionalisme dan patriotismenya tidak pernah pudar, dalam kondisi fisiknya yang sudah serba terbatas terus menggelorakan semangat juang darma.
Memasuki tahun 2024, kondisi kesehatan Pa Guru Tandang kembali menyusut. Beliau memutuskan semua pengobatan medis dihentikan, kembali pada pengobatan herbal. Volume drop, lebih sering dari biasanya. Kondisi demikian tidak saja keluarga, semua keluarga besar pangauban sangat mengkhawatirkan akan kondisinya, sehingga saling bahu membahu agar pengobatan terus dilakukan.
Pertengahan September, biasanya nasih dalam kondisi kemarau. Laku patanjala sedang fokus ke wilayah Barat, yaitu Pangauban Cimandiri menjelang seren taun ke-8 tahun, seren taun gede. Menyelesaikan dulu kelengkapan data Gunung Salak, sub das Cicatih (Cimandiri), camp di ketinggian 1700, angin mulai kencang dan sesekali hujan turun. Karena sudah lama tidah hujan, maka merasa agak aneh dengan datangnya hujan. Besoknya, sejak proses naik dari lembah Cidadap barat hingga harus camp kembali di tebing, hujan tidak reda hingga esok pagi. Dadang dikejutkan dengan mimpi, istrinya menelepon mengkabari kondisi kritis Pa Guru Tandang.
Dilanjutkan kegiatan ke hulu Cimandiri, ngawiwitan. senin 9 September. Terdengar halilintar beberapa kali terdengar. Setelah selesai ngawiwitan, hujan deras pun turun.
Hingga selasa, cuaca mendung menyelimuti langit. Sore dari Sukabumi hingga Bandung terus diguyur hujan. Rabu, 11 September malam hingga pagi, hujan gerimis, nyaris tidak ada cahaya matahari.
Hari ini, rabu, rencana, akan membereskan rumah kontrakan, persiapan jika Pa Guru Tandang jadi melanjutkan pengobatan herbal, yaitu sengat lebah di sekitar Antapani Bandung. Namun, sekitar pukul 7 wib, kabar dari Pa Guru bukan jadi berobat, tetapi beliau berpulang ke Rahmatullah, pagi sekitat pukul 5.
Hari itu, Tuhan menghendaki beliau berobat langsung pada Yang Maha Penyembuh dari segala penyakit. Innalilahi wainnailaihi roojiuun, selamat jalan Pa Guru, Puun Kanagaraan Cimanuk, guru dan teladan bagi kita semua atas konsistensinya mengabdi untuk negeri. Semoga segala amal kebaikannya selama hidup diterima di sisi-Nya. Alloohumagfirlahu waehamnu wa'afihi wa'afuanhu. Jiwanya tidak akan pernah padam, selalu bersemayam dalam diri-diri para pengabdi.
Cuaca sejuk. Hujan turun semalaman hingga pagi hari menyisakan kabut menyelimuti Gunung Talagabodas, beliau dikebumikan di kampung halamannya, Sucinaraja, Garut, Gunung Talaga Bodas Pangauban Cisangkan sekitar pukul 09.30 wib.
-------------------
Hatur nuhun Pa Guru, 12 tahun pasini jangji geusan tigin bakti ka lemah cai.
Sumber :facebook Kang Rahmat Leuweung

A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'tidy.so' (tried: /opt/cpanel/ea-php74/root/usr/lib64/php/modules/tidy.so (libtidy.so.5: cannot open shared object file: No such file or directory), /opt/cpanel/ea-php74/root/usr/lib64/php/modules/tidy.so.so (/opt/cpanel/ea-php74/root/usr/lib64/php/modules/tidy.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: