BOMO

GUNUNG RAUNG - PANGAUBAN BOMO

Kali Bomo merupakan sebutan sungai dari sudut pandang masyarakat hilir sungai yang berada di wilayah administrasi Desa Bomo Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi. Sedangkan secara ruang wilayah yang lebih luas Kali Bomo di hilir kearah hulu menjadi tapal batas alami antara kecamatan di utara sungai dan selatan sungai.

Kearah hulu, Kali Bomo ditopang oleh Kali Penyangga antara lain Kali Kumbo, Kali Gumarang dan Kali Bejong sebagai kali penyangga utama. Ketiga kali utama berhulu di gunung Raung.

Dominasi tumbuhan dari hilir antara lain, sedikit tanaman mangrove, berbagai jenis bambu, beringin, bendo, kluwih, sukun.

Pemanfaatan sungai Bomo untuk pengairan dengan adanya Dam Gembleng yang ada di wilayah administratif Desa Aliyan.

Titik strategis yang ditemukan adanya jejak sejarah kerajaan sampai narasi ini ditulis berada di Desa Aliyan Kecamatan Rogojampi Desa Sragi Kecamatan Songgon. Untuk Desa Aliyan masih lekat dengan beberapa cerita rakyat. Beberapa tradisi adat yang lekat dengan masyarakat Aliyan adalah Kumoro dan Keboan. Kumoro merupakan ritus adat untuk memohon turun hujan dipuncak musim kemarau, sedangkan Keboan merupakan tradisi mengawali musim tanam. Secara morfologi, wilayah Aliyan tergolong unik dengan beberapa bukit berbatu. Diantaranya Gumuk Tugu yang sebagian telah di eskavasi. Gumuk Kraton, Gumuk Gedhe, Gumuk Suko Pekik, Gumuk Petaunan, Gumuk Asem, Gumuk Kepuh, Gumuk Gempol, Gumuk Menur, Gumuk Si Macan dan Gumuk Ancar.

Secara umum, masyarakat di hulu sungai masih menjaga keadaan lingkungan sungai. Selain tanah kelola masyarakat, juga lahan milik PT. Perkebunan dan Perhutani. Dengan dominasi tanaman di hulu terdiri dari Pinus, Cengkeh dan Kopi.